Jumat, 23 Juli 2010

Inilah Manfaat di Balik Pahitnya Pare Untuk Kesehatan Kita

Inilah Manfaat di Balik Pahitnya Pare Untuk Kesehatan Kita

JAKARTA - Mungkin tak banyak orang yang menyukai sayur pare, karena rasanya yang pahit. Mulai sekarang, sepertinya anda sepertinya harus mulai menyukainya, karena ternyata banyak manfaat yang terkandung dalam pare.



Sebuah penelitian membuktikan, ekstrak sayuran pare dapat membantu melindungi wanita dari kanker payudara. Selain di Indonesia, Pare juga banyak terdapat di India, Cina dan Amerika Selatan, ekstraknya dapat digunakam sebagai obat tradisional untuk penyakit diabetes, karena kemampuannya menurunkan gula darah. Dan banyak lagi manfaat pare untuk kesehatan.

Humas Polda Metro Jaya memberikan tips sehat manfaat pare untuk kesehatan yang lainnya, apa saja itu?
Tips Hilangkan Rasa Pahit Pada Pare
Kalau anda masih kurang tertarik karena rasa pahitnya, ada tips yang bisa dilakukan.
Bagaimana caranya?

* Rendam dan mencuci irisan buah pare pada air garam.
* Cara lain adalah membuat pare menjadi teh.

Selamat mencoba.
Melawan sel kanker (Mencegah kanker Payudara)

Tak banyak orang yang paham benar khasiat sayur pare. Umumnya kita tahu dari mulut kemulut. Tapi dari berbagai literatur, khasiat pare ternyata diakui didunia.

Pare memiliki khasiat "melawan sel kanker". Penelitian yang dilakukan di Jepang dan dimuat dalam majalah Kenko edisi September 2003, menggunakan tikus sebagai binatang percobaan.

Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya, diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker. Hasilnya, ternyata sel kanker yang terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari salah satu kandungan zat dalam pare, yaitu "lesichin" dan zat lain yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang berfungsi untuk melawan sel kanker.

Khasiat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker. Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena kanker.

Menurunkan Kadar Gula

Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus yang diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu turun secara bertahap.

Penurunan kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di dalam biji pare.

Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat yang terkandung di dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi.

Mengandung Serat, Vitamin C, Karotin, dan Kalium

Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata, karena dapat meningkatkan aktivitas mata dan mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Menjaga kecantikan kulit

Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml. Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet.

Itu berarti pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.

Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung dan lain-lain.
Editor : anita_k_wardhani
Sumber-Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post