Ilmuwan Kuak Penyebab Kematian Alexander Agung
Bakteri beracun tidak umum yang terbenam di Sungai Styx mungkin menjadi racun kematian Alexander Agung (356-323 SM), berdasarkan studi ilmiah yang dicocokkan dengan cerita lampau.
Studi ini akan tampil minggu depan di pertemuan tahunan International Congress of Toxicology XII di Barcelona, Spanyol.
Studi ini memaparkan bukti literatur kuno menyangkut racun Styx terkait dengan geologi modern dan ilmu racun.
Berdasarkan studi ini, bakteri calicheamicin yang merupakan metabolisme kedua dari Micromonospora echinospora berhasil ditemukan di sungai yang mengandung banyak racun tersebut.
Berdasarkan mitos, Sungai Styx dianggap sebagai penghubung dasar dunia. Di tempat ini, para dewa dipercaya melakukan sumpah suci.
“Jika mereka berbohong, dewa Zeus akan menghukum mereka dengan minum sejenis racun dan menjatuhkan mereka di sungai itu"
"Dalam literatur mesir abad ke 8 SM, Hesiod, dikatakan bahwa para dewa tidak akan mampu bergerak, bernafas atau berbicara selama satu tahun,” ujar Adrienne Mayor, peneliti dari departemen sejarah ilmiah di Stanford University.
Seperti dikutip dari MSNBC, beberapa informasi dari ahli geografi Yunani, Pausanias, menyebutkan bahwa sungai ini dapat menghancurkan kristal, tembikar dan perunggu.
“Satu-satunya yang mampu bertahan adalah kuku keledai atau kuda,” tulis Pausanias.
“Tidak ada satu penulis pun yang meragukan keberadaan racun mematikan di Sungai Styx,” ujar Mayor lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar